0 comments

Bagaimana Malaikat Mencabut Nyawa Manusia, ??? Berikut Penjelasannya


Tidak ada seorang pun yang sanggup menahan rasa sakit ketika Malaikat Mautmulai mencabut nyawakita atau saat sakaratul maut.

Dalam sebuah hadist Rasulullah saw menjelaskan bahwa rasa sakit ketika sakaratul maut di ibaratkan seperti dipukul 100 kali dengan pedang tajam atau seperti di 'kuliti' hidup-hidup. Bayangkanlah betapa sakit dan dahsyatnya saat menghadapi kematian.
Bahkan sakaratul maut paling ringan dan paling halus pun masih meninggalkan bekas rasa sakitnya.

Hal itu telah di alami oleh Nabi Idris yang memohon kepada Allah swt untuk di berikan cara terhalus dalam mencabut nyawanya, namun Nabi Idris masih merasakan sakit luar biasa. Maka sangat beruntunglah siapa yang matinya dalam keadaan baik.

Lalu, Bagaimana Bisa Malaikat Maut Mencabut Nyawa Makhluk Hidup Secara Bersamaan ?
Nabi Ibrahim pernah bertanya kepada Malaikat maut saat sedang berbincang :

“Wahai malaikat pencabut nyawa, apa yang kau lakukan seandainya ada dua orang yang meninggal diwaktu yang sama; yang satu berada di ujung timur yang satu berada diujung barat, serta ditempat lain tersebar penyakit yang mematikan dan dua ekor bintang melata pun akan mati?”

Malaikat pencabut nyawa pun menjawab :
”Aku akan panggil ruh-ruh tersebut, dengan izin Allah swt, sehingga semuanya berada diantara dua jariku, Bumi ini aku bentangkan kemudian aku biarkan seperti sebuah bejana besar dan dapat mengambil yang mana saja sekehendak hatiku“(HR abu Nu’aim)

"Setiap yang hidup akan merasakan mati, dan Kami menguji kamu dengan keburukan dan kesenangan sebagai cobaan; dan kepada Kamilah kamu akan kembali."(Surah al-Anbiyak ayat:35)

Kematian merupakan jalan satu-satunya untuk menuju ke akhirat. Kematian juga mengingatkan kita bahwa hidup di dunia hanyalah sementara. Maka bawalah bekal kebaikan sebanyak-banyaknya agar kelak saat amalan kita di hisap nanti, lebih berat kebaikannya ketimbang keburukannya.
Share this article :
Share on FB Tweet Share on G+ Submit to Digg
Pinterest
Copyright © 2011