Adakah Hubungan Jenggot dengan Kejantanan Laki-laki...Berikut Penjelasanya
Pernyataan bahwa jenggot berpengaruh terhadap kejantanan laki-laki tidak sepenuhnya benar. Belum tentu orang yang tidak tumbuh jenggotnya, memiliki kejantanan yang kurang. sebagaimana kisah pemimpin kaum Anshar yaitu Qois bin Sa’ad tidak mempunyai jenggot, tetapi ia terkenal dengan kejantanan dan kepahlawanannya.
Yang benar, ada pengaruh antara tumbuhnya jenggot dengan hormon testosteron yang berperan dalam membangun dan mempertahankan karakteristik seksual sekunder pria, seperti kepadatan tulang dan otot, serta menumbuhkan rambut di beberapa bagian tubuh (janggut, kumis, rambut ketiak, dan rambut di bagian kemaluan), suara yang lebih berat dibandingkan perempuan, serta mengurangi risiko osteoporosis.
Laki-laki yang memiliki hormon testosteron yang cukup juga belum tentu memiliki jenggot yang lebat. Karena pertumbuhan jenggot dipengaruhi juga oleh jumlah folikel rambut yang ada (dan ini diperngaruhi oleh genetik).
Akan tetapi bisa dikatakan bahwa laki-laki akan lebih terlihat lebih jantan karena memilki jenggot. Hal ini bagi mereka yang masih memiliki fitrah, karena jenggot termasuk fitrah laki-laki sebagaimana dalam hadis.
sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
عَشْرٌ مِنْ الْفِطْرَةِ قَصُّ الشَّارِبِ وَإِعْفَاءُ اللِّحْيَةِ وَالسِّوَاكُ وَاسْتِنْشَاقُ الْمَاءِ وَقَصُّ الْأَظْفَارِ
“Sepuluh perkara yang termasuk fithrah: Memotong kumis, memelihara jenggot, bersiwak, memasukkan air ke dalam hidung, memotong kuku.” (HR. Muslim)
Kaum Anshar angat meninginkan pemimpim merekamemiliki jenggot agar terlihat lebih jantan. Mereka berkata,
عم السيد قيس لبطولته وشهامته ولكن لا لحية له فو الله لو كانت اللحى تشترى بالدراهم لاشترينا له لحية!!
“Memang Sayyid Kami Qais terkenal dengan kepahlawanan dan kedermawanannya, akan tetapi ia tidak memiliki jenggot. Demi Allah, seandainya jenggot itu bisa dibeli dengan dirham, maka kami akan belikan ia jenggot.”
Sumber:konsultasisyariah.com