Ustadz Ba’asyir : Said Aqil Jangan Jadi Ulama Setan!
Pepatah “Mulutmu adalah Harimaumu” ternyata selalu menimpa Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siraj. Sejumlah pernyataan Said yang kontroversial dan berbisa selalu saja, seperti yang sudah-sudah, kerap kali memancing komentar balik dari kalangan Islam yang tersakiti oleh racun jahat yang ditebarkannya.Kali ini, komentar provokatif Said Aqil belum lama ini yang melontarkan sebuah fitnah keji bahwa, “diantara ciri-ciri teroris itu mereka rajin shalat malam, berpuasa sunnah, dan hafal Al-Qur’an seperti kelompok Khawarij” ditanggapi dengan nasihat oleh ulama sepuh Ustadz Abubakar Ba’asyir.
Setelah menantang Mubahalah kepada Said Aqil Siradj atas fitnah keji tersebut di atas yang dilontarkannya dalam sebuah acara yang diselenggarakan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), ulama sepuh Ustadz Abubakar Ba’asyir menyampaikan nasehatnya kepada Said Aqil.
Ustadz Abubakar Ba’asyir menegaskan, memang benar para mujahid yang dituduh sebagai teroris itu banyak diantara mereka yang rajin shalat malam, berpuasa sunnah dan hafal Al-Qur’an. Namun mereka tidak seperti kelompok Khawarij sebagaimana yang dituduhkan Said Aqil Siradj.
“Pernyataan Said Agil Siradj tentang mujahid yang dia sebut sebagai teroris dan dinyatakan rajin shalat, hafal Qur’an serta puasa sunnah insya Allah ada benarnya meskipun tidak semua. Tetapi mereka tidak seperti Khawarij yang juga rajin shalat,” kata ustadz Abu Bakar Ba’asyir saat dikunjungi para aktivis Islam, di tempat beliau ditahan di LP Pasir Putih Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (16/5/2013).
Namun sayangnya kata ustadz Ba’asyir, Said Aqil Siradj masih kurang jujur dalam menyampaikan ciri para mujahid yang dituduhnya sebagai teroris itu.
Diantara ciri mujahid lainnya menurut ustadz Ba’asyir adalah ketika wafat jenazahnya harum dan tidak busuk meski sudah dikubur selama bertahun-tahun.
“Hanya saja Said Agil Siradj kurang jujur, tidak berani menyatakan bahwa jenazah para mujahid yang dia sebut teroris itu baunya harum dan tidak busuk selama bertahun-tahun. Sebenarnya Said Agil Siradj tahu masalah ini tetapi tidak berani menyampaikan kepada umat, karena khawatir umat membela mujahid yang dia sebut teroris,” tutur dai lintas rezim yang kini menjalani vonis zalim 15 tahun di sel Super Maximum Security, LP Pasir Putih Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Untuk itu, ustadz Abu Bakar Ba’asyir pun mengingatkan, sebagai seorang ulama keilmuan Said Aqil sangat dibutuhkan umat. Maka ustadz Ba’asyir pun menasehati Said Aqil agar menjadi ulama rabbani, bukan malah menjadi ulama syaithani.
“Bertakwalah kepada Allah wahai Said Agil Siradj! Anda adalah orang berilmu yang memimpin ormas Islam besar (NU). Maka jadilah ‘alim rabbani jangan menjadi ‘alim syaithani (ulama pegikut setan. red.). Semoga anda menjadi hamba Allah yang benar-benar bertakwa. Ilmu anda sangat dibutuhkan umat Islam.” nasehat Ustadz Ba’asyir.
Semoga di masa mendatang tanfidziah NU dipimpin oleh para kiyai dan ulama mukhlisin yang berpendirian tegas namun fatwanya sejuk dan petuahnya penuh hikmah, seperti pendiri NU Almukarrom Hadharatus Syeikh KH Hasyim Asy’ari rahimahullah, KH Abdullah Faqih rahimahullah, KH Hasan Mutawakkil rahimahullah, KH Sahal Mahfudz, KH Hasyim Muzadi, KH Nur Muhammad Iskandar, dan masih banyak kiyai-kiyai mukhlisin NU lainnya, Amin Ya Robbal Alamin. [KbrNet/adl/VOA Islam]