Showing posts with label INSPIRASI. Show all posts
Showing posts with label INSPIRASI. Show all posts
0 comments

SubhanaAllah,,,,‘Jika Anda Meremas-Remas Jemari Istri Dengan Remasan Sayang, Dosa-Dosa Anda Berdua Berguguran’



SEBUAH keluarga bisa barakah jika di dalamnya ada sakinah. Mereka merasakan ketenteraman. Dalam keadaan diguncang kesulitan atau dikarunia kesuksesan, suami dan istri merasakan ketenteraman saat berdekatan. Ketika suami datang dengan wajah kusam berlipat-lipat, istri memberi sambutan hangat besemangat. Wajahnya tetap teduh dan penuh perhatian sehingga suami semakin sayang.

Jika Anda mempunyai istri demikian, bersyukurlah. Anda sudah mendapatkan kunci kebahagiaan. “Tiga kunci kebahagiaan seorang laki-laki adalah istri shalihah yang jika dipandang membuatmu semakin sayang dan jika kamu pergi membuatmu merasa aman, dia bisa menjaga kehormatanmu, dirinya dan hartamu; kendaraan yang baik yang bisa mengantar ke mana kamu pergi; dan rumah yang damai yang penuh kasih sayang. Tiga perkara yang membuatnya sengsara adalah istri yang tidak membuatmu bahagia jika dipandang dan tidak bisa menjaga lidahnya juga tidak mem-buatmu merasa aman jika kamu pergi karena tidak bisa men-jaga kehormatan diri dan hartamu; kendaraan rusak yang jika dipakai hanya membuatmu merasa lelah namun jika kamu tinggalkan tidak bisa mengantarmu pergi; dan rumah yang sempit yang tidak kamu temukan kedamaian di dalamnya.”

Kalau keluarga Anda penuh barakah dan Allah melimpahkan barakah atas keluarga Anda, maka Anda akan mendapati rumah tangga yang diliputi oleh mawaddah wa rahmah (ketulusan cinta dan kasih-sayang). Kalau suami resah, ada pangkuan istri yang siap merengkuh dengan segenap pera-saannya. Kalau istri gelisah, ada suami yang siap menampung airmata dengan dekapan hangat di dada, serta usapan tangan yang memberi ketenteraman dan perlindungan.

Tanpa adanya sakinah, mawaddah wa rahmah, keluarga sulit mencapai barakah dan penuh dengan kebarakahan. Suami-istri tidak bisa saling mencurahkan kasih-sayang secara penuh. Mereka tidak bisa saling menerima, mempercayai dan memaafkan kekurangan-kekurangan, padahal setiap ki-ta selalu punya kekurangan. Di sini keluarga dipenuhi oleh keluh-kesah dan kekecewaan. Bukan oleh keadaan ekonomi, melainkan oleh ketidakpuasan terhadap teman hidupnya beserta keluarganya. Sehingga interaksi antar keduanya menjadi kering, sangat periferal. Bukan dari hati ke hati, sehingga saling merindukan. Pergi tiga hari saja tidak ditunggu-tunggu kedatangannya. Apalagi sekadar terlambat pulang satu atau dua jam.

Dalam keadaan yang demikian, keluarga tidak menjadi tempat terbaik untuk membesarkan anak dan menumbuh-kan kekuatan jiwa mereka. Rumah menjadi tempat yang sempit, sehingga anak-anak dan suami tidak menemukan kedamaian di dalamnya. Meskipun secara fisik, rumah cukup besar dan megah.



Laporkan iklan?
Jadi, jika Anda mendo’akan barakah, insya-Allah Anda juga mendo’akan sakinah, mawaddah wa rahmah bagi keluarga yang akan dibangun oleh pengantin baru itu.

Anda juga mendo’akan mereka mendapatkan keturunan yang barakah. Biar anak banyak asal barakah, sungguh sangat alhamdulillah.

Mendo’akan barakah sama seperti menyuruh shalat. Kalau Anda menyuruh saya melakukan shalat, berarti Anda juga menyuruh saya untuk berwudhu atau malah mandi jinabah jika saya sedang berhadas besar. Sebab, tidak bisa saya melakukan shalat kalau saya berhadas.

Kalau Anda menganjurkan saya shalat dengan khusyuk dan tenang, berarti Anda juga menganjurkan saya menghi-langkan perintang-perintang ketenangan. Anda tetap bisa shalat, tetapi ketika isya’ itu perut Anda melilit-lilit shalat Anda tidak bisa tenang. Karena itu makanlah lebih dulu. Semoga shalat Anda lebih sempurna.

Tetapi kalau Anda menyuruh seseorang mandi, tidak secara otomatis menyuruh seseorang itu shalat. Begitu juga kalau Anda mendo’akan banyak anak, belum tentu barakah. Malah anak bisa menjadi fitnah yang menyusahkan orangtua dunia akhirat.

Ini tidak berarti Anda tidak boleh meraih kesenangan dan bercanda dengan anak istri. Malah sebagaiman ditunjukkan di awal tulisan ini, kita banyak ditunjukkan dan “diperintahkan” untuk memperoleh kesenangan-kesenangan itu. Bahkan, berjima’ pun bernilai ibadah.

Kalau Anda berhubungan intim, Anda akan mendapat pahala shalat Dhuha. Kalau Anda meremas-remas jemari istri dengan remasan sayang, dosa-dosa Anda berdua berguguran. Kalau Anda menyenangkan istri sehingga hatinya bahagia dan diliputi suka cita, Anda hampir-hampir sama dengan menangis karena takut kepada Allah. SubhanaLlah. Maha Suci Allah. Ia memberi keindahan. Ia juga memberi pahala dan ridha-Nya.

“Barangsiapa menggembirakan hati seorang wanita (istri), “kata Rasulullah Saw., ” seakan-akan menangis karena takut kepada Allah. Barangsiapa menangis karena takut ke-pada Allah, maka Allah mengharamkan tubuhnya dari neraka.”

“Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan istrinya memperhatikan suaminya,” kata Nabi Saw. menjelaskan, “maka Allah memperhatikan mereka berdua dengan perhatian penuh rahmat. Manakala suaminya merengkuh telapak tangannya (diremas-remas), maka bergu-guranlah dosa-dosa suami-istri itu dari sela-sela jari-jema-rinya.” (Diriwayatkan Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi’ dari Abu Sa’id Al-Khudzri r.a.).

Bahkan, pahala yang didapatkan ketika bersetubuh de-ngan istri bisa mencapai tingkat pahala mati terbunuh dalam perang di jalan Allah. Nabi kita Muhammad al- ma’shum bersabda, “Sesungguhnya seorang suami yang mencampuri istrinya, maka pencampurannya (jima’) itu dicatat memperoleh pahala seperti pahala anak lelaki yang berperang di jalan Allah lalu terbunuh.”

Mengenai hadis yang disebut terakhir ini, saya tidak menemukan keterangan lebih lanjut. Tetapi dari berbagai hadis tentang jima’ dan bercumbu, kita mendapati bahwa ke-duanya merupakan sesuatu yang dihormati dan bagi yang melakukannya secara sah, Allah memberi pahala yang besar. Bahkan, orang yang meninggalkan jima’ bisa “keluar dari Islam” (tidak termasuk ummat Muhammad) manakala tindakannya menyebabkan suami atau istri mengalami pen-deritaan.

Wallahu A’lam bishawab.



Sumber : IslamPos
( Labels: ) Read more
0 comments

Media Malaisyia: “Iblis” Panas Dengan Kedatangan Dr Zakir Naik....


Kabar kedatangan Dr Zakir Naik pada bulan ini disambut penolakan sejumlah ormas dan partai politik. Sedikitnya, satu organisasi pemuda Parpol dan dua ormas telah melayangkan gugatan agar Dr Zakir Naik dicekal alias dilarang masuk Malaysia.

Dr Zakir Naik dijadwalkan menyampaikan ceramah di empat lokasi berbeda. Yakni di Stadium Sultan Ismail Nasiruddin Shah, Kuala Terengganu pada 10 April 2016 (nanti malam), di Masjid Pusat Islam Sultan Mahmud, Universiti Malaysia Terengganu (UMT) pada 11 April 2016, di Padang Astaka, Jertih, Besut pada 12 April 2016 dan di Padang Astaka, Kemaman pada 14 April 2016.

MIC Youth (Pemuda MIC) telah mengajukan memorandum kepada Menteri Dalam Negeri dan Inspektur Jenderal Polisi untuk mencegah Dr Zakir Naik masuk Malaysia. MIC yang merupakan singkatan dari The Malaysian Indian Congress (Kongres India Malaysia) merupakan salah satu partai politik tertua Malaysia yang didirikan pada Agustus 1946.

Pemimpin MIC Youth C Sivarraajh menyatakan mereka juga akan mempertimbangkan untuk membawa Dr Zakir Naik ke pengadilan. Alasannya, ulama asal India itu dinilai merendahkan agama-agama selain Islam yang berpotensi memicu kerusuhan.

"Zakir Naik dikenal karena taktik merendahkan untuk melemahkan agama-agama lain yang bisa memicu kerusuhan tanpa menimbang rasa hormat dan sensitivitas orang lain," katanya.

Sebelumnya, Malaysia India Progressive Association (Mipas) dan Hindu Rights Action Force (Hindraf) mendesak Putrajaya untuk melarang Dr Naik. Seperti MIC Youth, Mipas juga mengajukan laporan ke polisi.

Sedangkan Menurut Menurut Mohd Asri, Dr Zakir Naik yang terkenal sebagai tokoh perbandingan agama di peringkat antarabangsa itu tidak pernah mengajak ke arah permusuhan agama.


“Saya belum pernah dengar ucapan beliau mengajak kepada permusuhan antara agama. Beliau hanya bercakap tajuk perbandingan antara agama. Bicara beliau bersifat ‘intelectual discourse’.
Sedangkan Mufti Perlis Prof Madya Dr Mohd Asri Zainul Abidin menyarankan mana-mana pihak yang membantah ceramah pendakwah terkenal, Dr Zakir Naik agar hadir ke ceramah umum itu minggu depan bagi membantahnya secara intelek ketika sesi soal jawab.
Mengenai kontraversional ini media Malaisyia menulis Iblis kepanasan dengan kedatangan Dr. Zakir Ke Terengganu. Lebih Lanjut Media Malaisyia menulis, Kedatangan agamawan dan ulama terkenal dunia Dr. Zakir Naik ke Terengganu sebenarnya dinantikan oleh masyarakat tanpa mengira bangsa dan agama. Namun begitu ada segelintir pihak yang berhati Iblis kurang senang dan seolah-olah cacing kepanasan dengan kedatangan Dr. Zakir ke bumi Malaysia.





(Sumber: terengganutimes.com?tarbiyah.net/Tebarsuara.com)
( Labels: ) Read more
0 comments

Jika Anda Terbebani Dengan Hutang Maka Lakukanlah Hal Berikut Ini ,,, Insya Allah Hati Anda Akan Tenang,,,Aamiin,,,



6 Amalan Bebas Hutang Yang Membuat Hati Tenang

1. Taubat Nasuha

Patikan kita segera bertaubat dan menyesali segala dosa yang telah kita perbuat, serta berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengulanginya lagi. kenapa? Cobalah renungkan dan fikirkan : sudah berapa banyak dosa yang kita perbuat selama ini ?

2. Bantu Orang Lain

“Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR. Muslim)


Bantu Orang Lain terlebih dahulu, baru di bantu Allah Kemudian

3.Tingkatkan Amalan Harian

Shalat Dhuha, Tahajjud, Tadarus Al-Qur'an, Sholat Tepat Waktu, Shubuh Berjamaah, Dzikir Dan Amalan-Amalan Harian Lainnya Harus Di Tingkatkan. Dekati Allah, Supaya Allah Kasih Solusi Dari Arah yang tidak di sangka-sangka.

4. Sering Silaturahmi

Di Balik Silaturahmi, ada rezeki. Yakinlah. coba perbaiki hubungan dengan orang tua, pasangan (suami istri), keluarga, sanak saudara, rekan kerja, dan teman-teman kita. hubungi mereka jangan hanya pada saat kita butuh saja. INGAT mereka!

5. Perbanyak Sedekah

Sedekah itu bukan dari yang kaya kepada yang miskin, Tapi, dari yang mau kepada yang membutuhkan. bahasa langit itu bukan kaya dan miskin. tapi lapang dan sempit. orang kaya bisa jadi sempit kalau dia pelit. orang miskin bisa jadi lapang kalau dia dermawan.

6. Pasrah Total

Dalam Kondisi Bangkrut dan punya hutang. sadarilah bahwa sungguh maha Besarnya Allah dan betapa kecilnya kita. Pasrah saja. Ridho dengan keadaan yang ada. terima segala kemungkinan yang terjadi. Pasrahkan diri kita hanya Pada-Nya.

Mudah Mudahan Brmanfaat dan do'a do'a kita selalu di kabulkan oleh Allah SWT,,Aamiin,,,
( Labels: ) Read more
0 comments

Inilah Doa yang Di Ajarkan Rasulullah Agar Keluarga Selalu Berkecukupan Rezeki


Kadang manusia memiliki harta yang banyak, Namun masih saja terasa sedikit dan kurang, begitu juga sebaliknya, Kadang seseorang memiliki harta yang sedikit, namun mereka merasa berkecukupan.

Bagi orang yang merasa kurang, Terkadang ia mencoba mencukupi dirinya dengan cara yang tidak bena, maka jadilah ia mendapatkan rezeki yang tidak halal. Alangkan Meruginya. Untuk itu doa meminta rezeki yang halal dan meminta kecukupan akan nikmat Allah adalah sangat penting untuk selalu di panjatkan.

Doa Suami Istri Agar Keluarga Kecukupan Rezeki :

Allaahummak fina bihalaalika ‘an haraamika wa aghinaa bi fadhlika ‘amman siwaak.

Artinya : “Ya Allah, cukupilah kami dengan rezeki-Mu yang halal (hingga kami terhindar) dari yang haram. Perkayalah kami dengan karunia-Mu (hingga kami tidak minta) kepada selain-Mu.”(HR. Tirmidzi)

Suami istri dianjurkan membaca doa ini agar kekayaan melimpah dan berkah. Menurut riawayat Tirmidzi, Imam Ali bin Abu Thalib pernah tidak sanggup membayar hutangnya. Setelah beliau mengadukan hal itu kepada Rasulullah Saw. Imam Ali diperintahkan untuk membaca doa diatas sebanyak-banyaknya.
( Labels: ) Read more
0 comments

KH. Maiomen Zubair :Tak Berani Membenci takut kuwalat dengan Gus Dur


Mbah Maiomen Zubair takut kuwalat dengan Gus Dur

Aku ini tidak pernah setuju dengan Gus Dur”, kata Kyai Maimun Zubair. “Yah... namanya manusia. Tapi aku tidak berani membenci, apalagi memusuhinya. Takut kuwalat!”
Kenyataannya, tidak seratus persen Mbah Maimun berseberangan dengan Gus Dur.

Ketika suatu kali seorang tokoh intelektual datang jauh-jauh dari Jakarta untuk mengajak beliau masuk ICMI, Mbah Maimun menolak.
“Pak Kiyai ini intelektual yang mumpuni lho”, kata si tokoh, “cocok sekali kalau masuk ICMI !.”
“Ah, saya cukup Nahdlatul Ulama saja, gabung rombongannya pewaris nabi.” kata mbah Mun
“Memangnya di ICMI nggak bisa?”
“Kan nggak ada hadits Al-ICMI warotsatul anbiyaa’? Kalau Al-Ulamaa' ada!” kata mbah Mun.

Sumber : http://www.muslimoderat.com
( Labels: ) Read more
0 comments

Lucu: Polisi Ketipu Pengendara Remaja "Bapak saya kerja di Mabes Polri!"

Humor lucu: Bapak saya kerja di Mabes Polri!


Beberapa orang mengakui anak jenderal agar dapat lolos dari jerat hukum. Nah, ini ada humor lucu yang mengedar di sosial media masalah beberapa orang mengakui miliki bapak polisi.

Ceritanya polisi mengadakan razia di Jalan Sudirman, Jakarta. Ucup, seseorang pemotor terkena razia.

POLISI : Selamat sore. Dapat perlihatkan SIM atau STNK anda?
Ucup : Aduh saya lupa tidak bawa pak...

Polisi lalu bikin surat tilang. Ucup cemas.

Ucup : Tolong Janganlah tilang saya dong pak. Saya ingin telephone ayah saya di Mabes Polri, sebentar ya Pak!

Mendengar Ucup berkata seperti itu, polisi segera kaget.

POLISI : Bener itu ayah anda di Mabes Polri?
Ucup : Iya Bener Pak. Bila ayah tidak yakin telephone saja. Ini nomornya Pak.
 (Sembari memberi secarik kertas yang diisi nomor HP bapaknya)
POLISI : " Ya udah pergi sana!
Ucup : " Wah Terima kasih banyak ya Pak..

Pak Polisi juga penasaran lalu pak polisi menelpon nomor HP itu. Dengan sopan serta hati-hati dia bertanya jati diri pemegang nomer itu.

POLISI : Halo... Selamat sore... mohon izin, apa benar ayah pemegang nomer ini di Mabes Polri?
Nada telephone : " Iya benar apa yang dapat saya bantu Pak?
POLISI : Mohon izin, bila bisa tahu, ini dibagian apa ya?
Nada telephone : Ini dibagian KANTIN, Pak. Ayah ingin pesan nasi berapakah bungkus?
( Labels: , ) Read more
0 comments

Apakah Anda Takut Miskin karena Sedekah ??? Subhana Allah,,,Inilah Kemuliaan Bagi Orang yang Gemar Bersedekah,,,

MANUSIA mempunyai sifat kikir dalam dirinya. Inilah yang kemudian menyebabkan manusia enggan meminjamkan hartanya di jalan Allah. Banyak di antara kita yang mempunyai harta kekayaan yang melimpah namun enggan untuk menyedekahkannya.

Banyak di antara manusia yang telah kaya raya dan enggan untuk menafkahkannya di jalan Allah dengan alasan takut miskin. Inilah pula yang Allah firmankan dalam Al-Quran,

“Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum (Melakukan) pembicaraan dengan Rasul? Tetapi jika kamu tidak melakukannya dan Allah telah memberi ampun kepadamu, maka laksanakanlah shalat, dan tunaikanlah zakat serta taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya! Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al=Mujaadilah 58:13)

Pada umumnya, mereka yang enggan bersedekah dikarenakan takut jika hartanya habis. Padahal itu adalah tipuan setan semata. Setan membuatnya merasa was-was jika hartanya diberikan di jalan Allah maka ia akan miskin.

Padahal kita sama-sama tahu bahwa Allah akan membalas harta yang kita keluarkan di jalan-Nya dengan berlipat ganda. Tapi banyak di antara kita yang tidak mau melaksanakannya. Hanya sedikit orang-orang yang mau menafkahkan hartanya di jalan Allah. Padahal, andai manusia tahu bahwa orang-orang yang berada di dalam kubur kini sedang berteriak ingin kembali ke dunia untuk menafkahkan hartanya di jalan Allah.

Maka, manakah yang akan kita pilih? Menyesal ketika sudah di alam kubur atau menyedekahkan harta di jalan Allah?
( Labels: ) Read more
0 comments

Tanpa Kesedihan, Pria Ini berkata: Aku Bersyukur Ibuku Meninggal...Mengapa ??



Dia berjalan kearah kerumunan tempat prosesi ibunya dikuburkan dengan langkah tegap penuh kepercayaan diri tanpa sedikitpun bekas air mata di pipinya.

Orang-orang melihatnya, menyalaminya, dan mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya wanita tercinta yang telah membesarkannya. Hampir tak ada sedikitpun rasa kesedihan di wajahnya.

Dan senyumnya yang ramah itu menimbulkan tanda tanya di benak para pelayat, termasuk saudari satu-satunya.

Dia berdiri di tepi kuburan menatap liang lahat seolah-olah ingin mengukur luasnya. Lalu masuk kedalam, membantu pemakaman ibunya meski tanah basah mengotori jas yang dikenakannya.

Sesekali dia tersenyum menatap wajah ibunya yang kaku dan tak bisa lagi membuka matanya. Dan sekali lagi, tidak adanya kesedihan diwajahnya menimbulkan pertanyaan, ‘Ada apa antara dia dan ibunya?’.

Orang-orang telah pergi meninggalkannya yang masih berdiri di tepi kuburan sang ibu. Saudarinya pun telah dimintanya untuk pergi duluan mengurus suami dan anak-anaknya.

Sementara dia tetap berdiri disana, sendirian, namun sekali lagi, tanpa sedikitpun kesedihan. Sesekali dia tersenyum seakan ibu melihatnya dari dalam.

“Boleh saya bertanya, nak?” Sapaan pak ustadz dari belakang mengagetkannya.

Dia menoleh kebelakang dan mengangguk kecil sambil tersenyum.

Pak ustadz lalu berdiri disebelah kanannya, “Saya hanya ingin meluruskan rasa penasaran warga padamu, ada apa antara kamu dan ibumu?”

“Maksudnya pak?”

“Yaaah, kami tidak melihat sedikitpun rasa sedih di wajahmu.”

Sekali lagi dia tersenyum dan menatap pusara sang ibu, “Ayahku meninggal saat aku masih remaja, dan dia ayah yang sangat baik meski bekerja pas-pasan. Dia melindungi kami dari apapun yang merusak lahir dan batin kami. Tapi aku adalah anak pembangkang.”

“Di hari


terakhir ayahku, aku bertengkar hebat dengannya dan bahkan meyumpahinya hanya karena dia tak membelikan aku handphone yang kuinginkan. Aku takkan lupa saat ayahku selesai dikuburkan, pak ustadz.

Ibuku menangis setiap harinya, tubuhnya melemah dan mengurus. Namun dia tak berhenti berkeliling menjajakan bakwan keseluruh kampung meski beberapa bakwan yang terjual itu terasa asin bercampur dengan air matanya.”

“Aku melihatnya setiap saat pak, dan aku tidak bisa berhenti menyalahkan diriku yang telah membawa kekecewaan di wajah ayahku saat dia meninggal. Sejak itu, aku meyakinkan diriku bahwa suatu hari nanti ibuku akan mengalami hal yang sama. Dia akan meninggal, dia akan meninggal, dan dia akan meninggal. Dan itu hanya masalah waktu.”

“Pikiran itu terus menghantuiku dan memaksaku harus melakukan sesuatu. Aku tak bisa lagi melakukan kesalahan yang sama seperti pada ayahku. Aku mengubah semua tentang hidupku, baik duniaku maupun agamaku, karena setiap harinya aku berpikir mungkin besok adalah hari terakhir ibuku. Hingga aku berada di posisi seperti ini, pak ustadz.”

Aku bersyukur, ibuku meninggal ketika aku tidak lagi membebani hidupnya.
Aku bersyukur, ibuku meninggal setelah aku memberinya cucu yang sehat dan berbakti.
Aku bersyukur, ibuku meninggal saat masa tuanya hanya tinggal memikirkan ibadah.
Aku bersyukur, ibuku meninggal dengan menepuk dada setiap kali dia bercerita tentangku dan saudariku.
Aku bersyukur, ibuku meninggal di rumahnya dan bukan di kontrakannya.
Aku bersyukur, ibuku meninggal sekarang ini, pk ustadz.
Aku bersyukur, ibuku meninggal penuh kebahagiaan karena aku dan saudariku selalu menghubunginya setiap hari menanyakan kabarnya dan menceritakan kabar kami.”

Dia mulai meneteskan air mata, dan mulai mengalir deras, meski bibirnya terus menerus mengukirkan senyum yang menyejukkan.

“Dan aku bersyukur, pak ustadz. Aku bersyukur, ibuku meninggal tanpa membawa kekecewaan kealam sana dan yakin bahwa aku dan saudariku akan terus memberinya kebanggaan yang akan dikatakannya pada Tuhan dan pada ayahku. Penyesalanku sekarang, aku harus bersabar untuk melihat senyumnya dan mendengar tawanya lagi.”
( Labels: ) Read more
0 comments

Masya Allah..!! Anak Ini Memilih Menjadi Penghafal Al Quran, Padahal Ibunya Seorang Pendeta,.



Hidayah ialah murni hak Allah. Sbg manusia kita wajib utk menjemputnya. Ialah Jafar, salah satu anak yg mendapat hidayah Allah. Anak belia ini mendapat hidayah masuk Islam. Padahal Ibunya seorang pendeta lulusan Sekolah Ortodoks Yerussalem. Palestina.

ia mempunyai koleksi kitab injil thn 1958. Dirinya rajin membaca, mengoleksi buku, mengkaji kitab. Kelas 1-6 SD mengkaji khusus kitab oleh pendeta & ibunya sendiri. Dirinya amat sangat fasih
memaparkan falsafah berkenaan Trinitas, komplit dgn ayat-ayatnya.

Saat Ini, dia jadi penghafal Al Quran. Tiga th terakhir dirinya konsentrasi mengkaji Al-Qur’an. Hafalannya sekarang ini sudah 20 juz. Dirinya tetap Cinta ibunya. dia berasal dari Makale, Tana Toraja. Anak berparas tampan itu kini sekolah di Sekolah Penghafal Darul Istiqamah, Macopa, Maros.

Berita baik tersebut diupload di media sosial oleh akun bernama Ismawan as. Jelas saja, info itu membuat pengguna media maya ikut bersuara.

“Cara berdakwah dirinya pun sudah sangat baik.. senantiasa menjadi inspirasi bagi santri lain,” kata Andi Tenri Ewa.

“Subhanallah. Wah hebat & salut meskipun tak lagi seiman bersama ibunya tetap masihlah menghargainya,” papar Anita Ruhama.(ri)

Masya Allah....
( Labels: ) Read more
0 comments

Kisah Nyata: Akibat Memperlakukan Ibu Seperti Pembantu,begini kronologisnya




Semoga Kisah Nyata: Akibat Memperlakukan Ibu Seperti Pembantu yang akan diceritakan dibawah ini bisa diambil pelajaran dan hikmahnya, Bahwa Ibu adalah manusia yang paling berhak untuk dimuliakan seorang anak.

Ada seorang pemuda yang suka bersikap kasar pada ibunya. Dia tak hanya suka marah-marah dan membentak ibunya, namun juga suka mencaci-memaki ibunya sendiri yang telah berusia lanjut. Dalam sujudnya, Sang Ibu tak henti-hentinya meminta pada Allah SWT agar Allah meringankan kekejaman dan anaknya.

Pemuda tersebut menjadikan ibunya seperti pembantu yang mengurusi segala keperluannya dari bangun tidur sampai beranjak tidur, sedangkan ibunya sendiri sudah uzur, Seharusnya sang anak lah yang harus mengurus dan membantu ibunya, Bukan sebaliknya.

Air mata sang ibu sering berlinang di kedua pipinya, berdoa dan mengharap pada Allah SWT agar memperbaiki jiwa anaknya dan menurunkan hidayah dalam hatinya.

Suatu ketika sang anak marah-marah pada ibunya dengan raut wajah kesetanan yang terlihat dari kedua matanya. Ia berteriak-teriak di dekat telinga ibunya,

“Apa ibu belum menyiapkan makananku juga?” teriak sang anak dengan wajah bengis.

Ibunya kemudian mempersiapkan dan menghidangkan makanan untuknya. Namun ketika dia melihat makanan yang tidak dia inginkan, maka dilemparnya makanan tersebut ke tanah.

Pemuda tersebut terlihat marah dan bergumam,

“Sungguh, musibah besar hidup dengan wanita yang sudah tua renta, aku tak tahu, kapan aku bisa hidup bebas darinya.”

Mendengan ucapan anaknya, Sang Ibu menangis sambil berkata,

“Anakku, takutlah pada Allah. Tidakkah kamu takut kepada Allah? Tidakkah kamu takut dengan murka dan siksaNya?”

Mendengar teguran ibunya, kemarahan pemuda tersebut semakin memuncak, dia pegang baju ibunya dan ia angkat seraya balik mengancam sang Ibu,

“Dengar, aku


tidak butuh nasehatmu. Bukan aku yang mesti dibilang harus takut kepada Allah.”

Sesaat kemudian ia lemparkan tubuh ibunya ke tanah. Sang Ibu jatuh tersungkur, Tangisnya dibalas dengan tawa anaknya yang penuh dengan kesombongan,

“Kamu pasti akan mendoakan kecelakaan bagiku. Kamu kira Allah akan mengabulkan doa wanita sudah uzur macam kamu. Hah?!”

Kemudian ia keluar dari rumah sambil terus mencaci-maki ibunya. Sementara sang ibu, Pipinya berlinangkan air mata, menangis tanpa henti.

Anak durhaka tersebut kemudian menaiki mobilnya. Bergembira ria tanpa merasa berdosa sambil mendengarkan musik. Dia kencangkan suara musiknya. Dia lupa dengan apa yang telah diperbuatnya pada ibunya yang malang. Dia tinggalkan ibunya dalam keadaan menangis, bersedih hati karena kelakuannya, hati sang Ibu merasakan sakit yang sangat mendalam karena ulah anaknya.

Hari itu sang anak memang punya acara ke luar kota. Ketika mobilnya melesat di jalan raya dengan kecepatan membabi buta, tiba-tiba muncul seekor unta berdiri di tengah jalan. Dia kehilangan keseimbangan dan tak bisa mengontrol keadaan. Namun tak ada manusia yang bisa keluar dari jalan takdir.

Dalam kecelakaan maut tersebut, ada sebuah potongan besi mobil yang masuk ke perutnya, Namun ia tak langsung tewas. Allah SWT tangguhkan ajalnya. Dia selalu berpindah dari satu operasi ke operasi yang lain, hingga akhirnya hanya bisa terbaring di tempat tidur, tak mampu bergerak sama sekali. (Aqibah Uquq al-Walidain, hal. 69-71.)

Naudzubillah min dzalik,

Sahabatku, Ingatlah bahwa kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh manusia setelah menyembah Allah SWT adalah BERBUAT BAIK PADA ORANG TUA. (Lihat QS. An-Nisa’: 36 dan QS. Al-Isra’: 23)

“Kedua orang tua itu adalah pintu surga yang paling tengah. Jika kalian mau memasukinya maka jagalah orang tua kalian. Jika kalian enggan memasukinya, silakan sia-siakan orang tua kalian” (HR. Tirmidzi, ia berkata: 'hadits ini shahih')

Jika ingin hidup berkah, selamat dan sukses dunia akhirat, Perbaikilah adab pada orang tua, Hormati dan sayangi mereka sepenuh hati. terutama terhadap Ibumu, Insyaallah kita termasuk dari golongan orang-orang yang diperkenankan masuk surga dari pintu Birrul Walidain. Aamiin.

Semoga bermanfaat,,,



Sumber ;muslimterkini
( Labels: ) Read more
0 comments

SUBHANAALLAH........." Ayah Engkau Lebih Berharga Dari Uang Itu "




Seorang  da’i berkata, “Ada seorang laki-laki memiliki hutang, dan pada suatu hari datanglah kepadanya pemilik hutang, kemudian mengetuk pintunya. Selanjutnya salah seorang putranya membukakan pintu untuknya. Dengan tiba-tiba, orang itu mendorong masuk tanpa salam dan penghormatan, lalu memegang kerah baju pemilik rumah seraya berkata kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah, bayar hutang-hutangmu, sungguh aku telah bersabar lebih dari seharusnya, kesabaranku sekarang telah habis, sekarang kamu lihat apa yang kulakukan terhadapmu hai laki-laki?!

Pada saat itulah sang anak ikut campur, sementara air mata mengalir dari kedua matanya saat dia melihat ayahandanya ada pada kondisi terhina seperti itu. Dia berkata,”Berapa hutang yang harus di bayar ayahku?’
Dia menjawab,”Tujuh puluh ribu real.”

Berkata sang anak,”Lepaskan ayahku, tenanglah, bergembiralah, semua akan beres.”

Lalu masuklah sang anak kekamarnya, dimana dia telah mengumpulkan sejumlah uang yang bernilai 27 ribu Real dari gajinya untuk hari pernikahan yang tengah ditunggunya. Akan tetapi dia lebih mementingkan ayahanda dan hutangnya daripada membiarkan uang itu di lemari pakaiannya.

Sang anak masuk ke ruangan lantas berkata kepada pemilik hutang, “Ini pembayaran dari hutang ayahku, nilainya 27 ribu Real, nanti akan datang rizki, dan akan kami lunasi sisanya segera dalam waktu dekat Insya Allah.”

Di saat itulah, sang ayah menangis dan meminta kepada lelaki itu untuk mengembalikan uang itu kepada putranya, karena ia membutuhkannya, dan dia tidak punya dosa dalam hal ini. Sang anak memaksa agar lelaki itu mengambil uangnya. Lalu melepas kepergian lelaki itu di pintu sambil meminta darinya agar tidak menagih ayahnya, dan hendaknya dia meminta sisa hutang itu kepadanya secara pribadi.

Kemudian sang anak mendatangi ayahnya, mencium keningnya seraya berkata, “Ayah, kedudukan ayah lebih besar dari uang itu, segala sesuatu akan diganti jika Allah azza wa jalla memangjangkan usia kita, dan menganugerahi kita dengan kesehatan dan ‘afiyah. Saya tidak tahan melihat kejadian tadi, seandainya saya memiliki segala tanggungan yang wajib ayah bayar, pastilah saya akan membayarkan kepadanya, dan saya tidak mau melihat ada air mata yang jatuh dari kedua mata ayah di atas jenggot ayah yang suci ini.”

Lantas sang ayah pun memeluk putranya, sembari sesegukan karena tangisan haru, menciumnya seraya berkata, “Mudah-mudahan Allah meridhai dan memberikan taufiq kepadamu wahai anakku, serta merealisasikan segala cita-citamu.”

Pada hari berikutnya, saat sang anak sedang asyik melaksanakan tugas pekerjaannya, salah seorang sahabatnya yang sudah lama tidak dilihatnya datang menziarahinya. Setelah mengucapkan salam dan bertanya tentang keadaannya, sahabat tadi bertanya, “Akhi (saudaraku), kemarin, salah seorang manajer perusahaan memintaku untuk mencarikan seorang laki-laki muslim, terpercaya lagi memiliki akhlak mulia yang juga memiliki kemampuan menjalankan usaha. Aku tidak menemukan seorang pun yang kukenal dengan kriteria-kriteria itu kecuali kamu. Maka apa pendapatmu jika kita pergi bersama untuk menemuinya sore ini?”

Maka berbinar-binarlah wajah sang anak dengan kebahagiaan, seraya berkata, “Mudah-mudahan ini adalah do’a ayah, Allah azza wa jalla telah mengabulkannya.” Maka dia pun banyak memuji Allah azza wa jalla.

Pada waktu pertemuan di sore harinya, tidaklah manajer tersebut melihat kecuali dia merasa tenang dan sangat percaya kepadanya, dan berkata, “Inilah laki-laki yang tengah kucari.”

Lalu dia bertanya kepada sang anak, “Berapa gajimu?”

Dia menjawab, “Mendekati 5 ribu Real.”

Dia berkata, “Pergi besok pagi, sampaikan surat pengunduran dirimu, gajimu 15 ribu Real, bonus 10% dari laba, dua kali gaji sebagai tempat dan mobil, dan enam bulan gaji akan di bayarkan untuk memperbaiki keadaanmu.”

Tidaklah pemuda itu mendengarnya, hingga dia menangis sambil berkata, “Bergembiralah wahai ayahku.”

Manajer pun bertanya kepadanya tentang sebab tangisannya.

Maka pemuda itu pun menceritakan apa yang telah terjadi dua hari sebelumnya. Maka manajer itu pun memerintahkan untuk melunasi hutang-hutang ayahnya.

Adalah hasil dari labanya pada tahun pertama, tidak kurang dari setengah milyar Real

Berbakti kepada kedua orang tua adalah bagian dari ketaatan terbesar, dan bentuk taqarrub kepada Allah azza wa jalla yang teragung. Dengan berbakti kepada keduanya rahmat-rahmat akan diturunkan, segala kesukaran akan disingkapkan. Dan Allah azza wa jalla telah mengaitkan antara berbakti kepada kedua orang tua dengan tauhid, Allah azza wa jalla berfirman:

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang dari keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” [QS. Al Israa’. 23]

Di dalam shahihahin, dari hadits Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Amal mana yang paling dicintai oleh Allah?” Maka beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Kukatakan lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Kukatakan, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Kemudian jihad di jalan Allah.” [HR.al Bukhari & Muslim]

Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Akan datang atas kalian Uwais bin ‘Amir bersama dengan penduduk Yaman dari Murad kemudian dari Qorn. Dulu dia kena penyakit sopak, kemudian sembuh darinya kecuali selebar koin uang dirham. Dia punya seorang ibu yang dulu dia berbakti kepadanya. Seandainya dia bersumpah atas nama Allah, pastilah akan dipenuhiNya. Maka jika kamu mampu dia beristighfar untukmu, maka lakukanlah.” [HR. Muslim]

Ini pula Hiwah bin Syuraih, dia adalah salah seorang Imam kaum muslimin dan ulama yang terkenal. Dia duduk pada halaqohnya mengajar manusia. Berbagai thalib (penuntut ilmu) datang kepadanya dari segenap tempat untuk mendengar darinya. Maka suatu ketika ibunya berkata kepadanya, saat dia berada di tengah-tengah muridnya, “Berdirilah wahai Hiwah, beri makan ayam.” Maka dia pun berdiri dan meninggalkan kajian.

Ketahuilah wahai saudaraku yang tercinta, bahwasanya termasuk pintu-pintu sorga adalah Babul Walid (Pintu berbakti kepada orang tua). Maka janganlah kehilangan pintu tersebut, bersungguh-sungguhlah dalam menaati kedua orang tuamu. Demi Allah, baktimu terhadap keduanya termasuk diantara sebab-sebab kebahagiaanmu di dunia akhirat. Aku memohon kepada Allah azza wa jalla agar memberikan taufik kepadaku dan seluruh kaum muslimin untuk berbakti kepada kedua orang tua dan berbuat baik kepada keduanya. Wallahu a`lam

*Kiriman dari Dr.Taufiq Ibn Muhammad Ibrahim, Madinah al-Munawwarah.
 Sumber : Diketik ulang dari Majalah Qiblati Edisi 3, Tahun V, 12-1430/12-2009,Hal.92-95
(alqiyamah.wordpress.com)
( Labels: ) Read more
0 comments

Menikah Habis Biaya Rp 2 juta, Alasan Pasangan Ini Bikin Terenyuh




Kalau cuma mengadakan pesta pernikahan yang mewah, pasangan ini mengaku mampu. Namun ternyata bukan itu yang mereka cari.

 Ketulusan cinta seorang memang tidak bisa diukur dengan materi. Pelaminan yang megah dan gaun yang cantik, serta pesta pernikahan yang mewah tidak bisa menjadi alat ukur ketulusan dan kesetiaan cinta seseorang.

Sebab memang banyak pasangan pengantin tulus saling mencintai, meski pun pesta pernikahan mereka sederhana dan minim biaya. Selain faktor ketidaktersediaan, beberapa pasangan memang memilih mengadakan pesta menghalalkan satu sama lain itu dengan sederhana.

Kejadian seperti ini dilakukan oleh sepasang kekasih Muhammad Fadhil Isa dan Siti Norazlin Salim. Kedua mempelai yang saling mencintai ini melangsungkan pernikahannya dengan sangat sederhana.

Tanpa pelaminan mewah dan pesta yang meriah, kedua pasangan ini hanya melangsungkan akad nikahnya di masjid. Bahkan keluarga dan kerabat dekat yang hadir menyantap makan siang di sebuah warung makan sederhana.

Kedua mempelai ini menuturkan bahwa keduanya hanya menghabiskan sekitar Rp 2 juta untuk hari istimewanya tersebut. Uang Rp 300 ribu digunakan untuk mahar pernikahan, Rp 700 ribu untuk penghulu dan Rp 1 juta untuk makan bersama seluruh peserta yang hadir di rumah makan.

Fadhil mengaku memilih pesta pernikahan yang sederhana pada Oktober tahun lalu, bukan karena ia tak memiliki cukup uang, melainkan karena keduanya percaya bahwa keberkahan pengantin tidak terletak pada seberapa meriah pesta pernikahannya, sehingga keduanya memutuskan memanfaatkan uang simpanan sebagai bekal rumah tangga.

Pasangan pengantin asal Negeri Jiran ini bahkan menuturkan bahwa ia bisa saja mengadakan pesta yang meriah, namun ia merasa itu bukan inti dari pernikahannya.

Setelah setahun lamanya, Fadhil kembali menceritakan kisah pernikahannya tersebut pada Jumat (1/4) lalu. Ia hanya ingin berbagi kesederhanaan momen pernikahannya, melihat maraknya pemberitaan adanya pasangan pengantin yang gagal menikah hanya karena uang mahar yang kurang.

"Betul saya kawin dengan murah? Iya memang. Pernikahan kami berlangsung dengan biaya tak lebih dari 2 juta. Bahkan beberapa rekan saya yang menjadi fotografer dan panitia pembantu pengantin kami belikan nasi box KFC," ujar Fadhil sembari mengunggah foto pernikahannya setahun silam.



Sumber :www.brilio.net
( Labels: ) Read more
0 comments

Seorang Santri hebohkan dunia maya lewat foto suapi anjing, Mengapa,,??? Berikut Penjelasannya,,,




Media sosial dua hari lalu diramaikan oleh postingan seorang santri Pondok Pesantren Al Payage Angkasapua Papua bernama Abdul Wahab. Wahab mengunggah fotonya sedang mengobati dan memberi makan seekor anjing. Banyak respon yang berdatangan baik yang pro maupun kontra dengan apa yang dilakukannya. Tercatat tak kurang dari 1.800 komentar yang muncul di foto yang diunggah pada Sabtu (9/4) lalu.

Satu hari setelahnya, Wahab berinisiatif untuk memberikan klarifikasi kepada sebagian masyarakat yang memandang keliru perbuatannya, sebab anjing adalah hewan yang dihukumi najis. Dia menjelaskan kronologi bagaimana dirinya berinisiatif menolong dan bagaimana kondisi anjing tersebut.

Berikut petikan penjelasan Wahab,

"Skedar cerita, smoga tidak ada lagi yang menuduh saya Libral, Kapir , bahkan sampe dituduh menghina Agama Islam dll. Wlpun saya sendiri sebenarya tidak masalah dengan lebel" itu. Saya udah kenyang juga dengan tuduhan macam itu," tulisnya sebagai paragraf pembukanya.

Lebih lanjut Wahab menulis,

"Sabtu (9/04/2016 ).Seperti biasa , setiap pagi saya menghabiskan waktu di dapur pesantren Pon Pes Al Payage Angkasapua Papua untuk menyiapkan sarapan buat anak anak papua yang mondok di sini.

Pagi tadi pas saya sedang berjalan di samping dapur, saya melihat ada seekor anjing yang mondar mandir di depan pesantren dengan penuh luka dan sperti sangat kelaparan.

saya kemudian langsung membawa anjing itu kedalam Pondok untuk melihat luka yang di derita anjing tersebut dan langsung memberinya makan. Saya juga sempat menyuapi makan anjing itu. karna saya lihat untuk sekedar menundukan kepalanya anjing tersebut kesusakan karna ada bebrapa luka di skitar leher.

saya melakukan hal itu karna yang saya tahu dari apa yang saya pelajari dari para Ulama " Islam mengajarkan kepada setiap umatnya agar selalu berbuat baik, baik itu terhadap sesama manusia bahkan hewan sekalipun, termasuk kepada anjing yang sperti kita ketahui sebagai hewan yang najis.

Walaupun Anjing itu najis, bagi saya bukanlah sebuah maslah. sudah jelas para ulama" dalam kitab fikih sudah menyediakan sebuah solusi untuk membersihkan sesuatu yang terkena najisnya anjing, baik dalam kitab Safinah Fathul bari dll,"

Di statusnya ini juga berisi jabaran panjang tentang bagaimana Islam memosisikan hewan berkaki empat tersebut. Dia menggambarkan keadaan di daerahnya, Papua, bahwa keberadaan anjing sangat lumrah. Mereka bahkan kerap menjadi teman manusia di sana.

"Sudah barang tentu, papua bukan sperti daerah lainya, keberdaan anjing di papua sudah barang lumrah, sehingga mau tidak mau saya juga sering berinteraksi dengan hewan ini.

bahkan ada satu anjing di daerah Wamena Jayawijaya yang terkadang suka menemani perjalnan dakwah saya.

saya menyadari tentang apa yang saya lakukan tadi pagi. saya menguplod foto tersebut bukan bermaksud apa apa, saya hanya ingin memberi pesan disaat ada bebrapa orang yang dengan tega menyiksa binatang.

dalam foto diatas saya tulis bahwa 'puncak dari agama adalah cinta'. karna itu yabg saya tahu dari para ulama ulama NU. Terhadap binatang saja kita harus berbagi cinta dan kasih sayang, apalagi terhadap sesama.

memang sangat disayangkan, belakang muncul sekelompuk orang yang mengatasnamakan agama tapi justru membuat teror di mana mana. padahal Kanjeng nabi muhammad sendiri mewanti" agar kita selalu berpilaku baik.

Islam mengajarkan kepada setiap umatnya agar selalu berbuat baik, baik itu terhadap sesama manusia bahkan hewan sekalipun, termasuk kepada anjing yang oleh sebagian besar umat Muslim dikatakan sebagai hewan yang najis.

Ingat, haramnya anjing itu bila dikonsumsi. Lalu bagaimana bila kita mendapati anjing yang kondisinya mengenaskan dan kelaparan di jalanan, apa yang harus kita lakukan? Tentu saja yang harus kita lakukan adalah menolong dan memberi makan anjing tersebut lantaran hal ini akan menjadi sebuah amal shalih yang bisa saja menghapuskan dosa-dosa kita,"



Sumber  :  www.brilio.net/news
( Labels: ) Read more
0 comments

Jabat Tangan dengan Wanita Tua, Apa Hukumnya ???



Jabat Tangan (Ilustrasi)
Persoalan jabat tangan antara laki-laki dan wanita ternyata mendapat perhatian cukup serius dari para ulama, khususnya yang salaf dan khalaf.

Terjadi silang pendapat utamanya tentang kebolehan menjabat tangan wanita atau lelaki bukan muhrim yang sudah uzur. Lalu, bagaimanakah hukum jabat tangan dengan lawan jenis yang sudah tua?
Hukum asal dari bersalaman dengan lawan jenis yang bukan muhrim adalah haram. Hal ini berdalil dari hadis Nabi SAW, "Sesungguhnya salah seorang di antara kalian jika ditusuk dengan jarum dari besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh seorang wanita yang bukan mahramnya." (HR Thabrani dan Baihaqi).

Istri Rasulullah SAW, Aisyah RA, juga menegaskan, "Demi Allah, segala hal yang Rasulullah SAW tetapkan bagi wanita maka hal itu adalah perintah dari Allah SWT. Dan, tangan Rasulullah tidaklah menyentuh tangan wanita. Dan, perlu diketahui bahwa menyentuh dan berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahram akan menimbulkan kerusakan yang sangat banyak."

Menurut ulama kontemporer, Syekh Yusuf Qadhawi, masalah jabat tangan merupakan persoalan serius yang harus dipahami para ulama yang mengeluarkan fatwa. Tidak hanya dari segi nasnya saja, tapi qarinah (latar belakang) yang melandasi fatwa tersebut juga menimbang aspek maslahat dan mudaratnya. Syekh Yusuf Qaradhawi memberikan pendapatnya berdasarkan para fikih aulawiyat (prioritas).
Dalam fikih aulawiyat, ada dua toleransi yang diberikan dalam persoalan ini. Pertama, pengharaman hukum berjabat tangan dengan wanita apabila disertai dengan syahwat dan taladzdzudz (menikmati hal tersebut) dari salah satu pihak, baik pihak laki-laki maupun wanita.

Berdasarkan penelaahannya, Syekh Yusuf Qardhawi membolehkan berjabat tangan dengan wanita tua yang sudah tidak punya gairah terhadap laki-laki. Demikian pula, dengan anak-anak kecil yang belum mempunyai syahwat terhadap laki-laki. Alasannya, berjabat tangan dengan mereka itu aman dari sebab-sebab fitnah. Begitu pula bila si laki-laki sudah tua dan tidak punya gairah terhadap wanita.

Hal ini didasarkan pada riwayat dari Abu Bakar RA bahwa dia pernah berjabat tangan dengan beberapa orang wanita tua dan Abdullah bin Zubair mengambil pembantu wanita tua untuk merawatnya. Maka, wanita itu mengusapnya dengan tangannya dan membersihkan kepalanya dari kutu.

Syekh Yusuf Qaradhawi juga menegaskan dasar pendapatnya ditunjukkan Alquran dalam membicarakan perempuan-perempuan tua yang sudah berhenti dari haid serta mengandung dan tiada gairah terhadap laki-laki. Mereka diberi keringanan dalam beberapa masalah pakaian yang tidak diberikan kepada yang lain.

Allah SWT berfirman, "Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS an-Nur [24]: 60).

Selain itu, dikecualikan pula laki-laki yang tidak memiliki gairah terhadap wanita dan anak-anak kecil yang belum muncul hasrat seksualnya. Mereka dikecualikan dari sasaran larangan terhadap wanita-wanita mukminat dalam hal menampakkan perhiasannya.
Pendapat berbeda ditunjukkan oleh Mufti Arab Saudi Syekh Abdullah bin Abul bin Baz. Menurut Syekh bin Baz, seorang pria dilarang secara mutlak berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahram, baik yang masih muda maupun sudah tua.

Larangan ini juga mencakup lelaki, baik yang usia muda maupun yang sudah tua. Bagi Syekh bin Baz, tindakan itu bisa menimbulkan fitnah bagi keduanya.

Syekh bin Baz mengembalikan larangan salaman dengan wanita tua dengan keumuman larangan berjabat tangan dengan lawan jenis nonmuhrim. Hal ini didasarkan pada hadis dari Aisyah RA, "Demi Allah, tangan Rasulullah SAW tidak pernah menyentuh tangan wanita. Beliau tidak membaiat kaum wanita, kecuali dengan ucapan."

Ia menegaskan, tidak ada perbedaan hukum apakah wanita itu berjabat tangan dengan memakai penutup ataukah tanpa penutup. Pasalnya, keumuman pada dalil-dalil yang melarang dan menutup pintu-pintu menjerumuskan kepada fitnah. Allahua'lam.



Sumber: http://khazanah.republika.co.id/

( Labels: , ) Read more
0 comments

Sebuah Cinta Abadi yang pernah ada di Bumi.Begini Kronologisnya,,,



Sekian ratus tahun yang lalu...

Di malam yang sunyi, di dalam rumah sederhana yang tidak seberapa luasnya...
seorang istri tengah menunggu kepulangan suaminya. Tak biasanya sang suami pulang larut malam. Sang istri bingung....
 hari sudah larut dan ia sudah sangat kelelahan dan mengantuk. Namun, tak terlintas sedikitpun dalam benaknya untuk segera tidur dan terlelap di tempat tidur suaminya. Dengan setia ia ingin tetap menunggu...
 namun, rasa ngantuk semakin menjadi-jadi dan Sang suami tercinta belum juga datang. Tak berapa lama kemudian....
seorang laki-laki yang sangat berwibawa lagi luhur budinya tiba di rumahnya yang sederhana. Laki-laki ini adalah suami dari sang istri tersebut. Malam ini beliau pulang lebih lambat dari biasanya, kelelahan dan penat sangat terasa. Namun, ketika akan mengetuk pintu...
 terpikir olehnya Sang istri yang tengah terlelap tidur.... ah, sungguh ia tak ingin membangunkannya. Tanpa pikir panjang, ia tak jadi mengetuk pintu dan seketika itu juga menggelar sorbanyya di depan pintu dan berbaring diatasnya. Dengan kelembutan hati yang tak ingin membangunkan istri terkasihnya, Sang suami lebih memilih tidur di luar rumah.. di depan pintu... dengan udara malam yang dingin melilit... hanya beralaskan selembar sorban tipis. Penat dan lelah beraktifitas seharian, dingin malam yang menggigit tulang ia hadapi.. karena tak ingin membangunkan istri tercinta. Subhanallah... Dan ternyata, di dalam rumah.. persis dibalik pintu tempat sang suami menggelar sorban dan berbaring diatasnya.. Sang istri masih menunggu, hingga terlelap dan bersandar sang istri di balik pintu. Tak terlintas sedikitpun dalam pikirinnya tuk berbaring di tempat tidur, sementara suaminya belum juga pulang. Namun, karena khawatir rasa kantuknya tak tertahan dan tidak mendengar ketukan pintu Sang suami ketika pulang, ia memutuskan tuk menunggu Sang suami di depan pintu dari dalam rumahnya. malam itu... tanpa saling mengetahui, sepasang suami istri tersebut tertidur berdampingan di kedua sisi pintu rumah mereka yang sederhana... karena kasih dan rasa hormat terhadap pasangan..
 Sang Istri rela mengorbankan diri terlelap di pintu demi kesetiaan serta hormat pada Sang suami dan Sang suami mengorbankan diri tidur di pintu demi rasa kasih dan kelembutan pada Sang istri. dan Nun jauh di langit.... ratusan ribu malaikat pun bertasbih.... menyaksikan kedua sejoli tersebut...

SUBHANALLAH WABIHAMDIH betapa suci dan mulia rasa cinta kasih yang mereka bina terlukis indah dalam ukiran akhlak yang begitu mempesona... saling mengasihi, saling mencintai, saling menyayangi dan saling menghormati...
Tahukah Anda... siapa mereka..?
Sang suami adalah Muhammad bin Abdullah, Rasulullah SAW dan Sang istri adalah Sayyidatuna Aisyah RA binti Abu Bakar As-Sidiq.
Merekalah sepasang kekasih teladan, suami istri dambaan, dan merekalah pemimpin para manusia, laki-laki dan perempuan di dunia dan akhirat. Semoga rahmat ALLAH senantiasa tercurah bagi keduanya, dan mengumpulkan jiwa kita bersama Rasulullah SAW dan Sayyidatuna Aisyah RA dalam surgaNYA kelak. dan Semoga ALLAH SWT memberi kita taufiq dan hidayah tuk bisa meneladani kedua manusia mulia tersebut.
Amiin...amiin ya rabbal'alamiin....



By : Lutfi S Fauzan


( Labels: ) Read more
0 comments

Bolehkah Menceritakan Amal Shaleh Kita pada Orang Lain? Mengapa,,,?

MENCERITAKAN nikmat Allah SWT merupakan faktor yang bisa mendorong kita untuk bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan. Seringkali sengaja atau pun tanpa sengaja kita menceritakan amalan-amalan shalih kita di hadapan orang lain. Lalu, bagaimanakah Islam memandang perkara ini? Bolehkan seorang muslim menceritakan amalan shalihnya?

Imam Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan, “Firman Allah ‘Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu.’ (Al-Baqarah: 271) mengindikasikan bahwa menyembunyikan sedekah lebih baik daripada menampakkannya, karena yang demikian jauh dari potensi riya’ kecuali apabila menampakkan amalan tersebut ada maslahat yang nyata. Misalnya menampakkan perbuatan tersebut untuk memberikan teladan, maka menampakkan amal ini lebih baik. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang membaca Alquran dengan keras seperti halnya orang yang menampakkan sedekahnya sedangkan orang yang membacanya dengan lirih seperti orang yang menyembunyikan sedekahnya.”
Kesimpulannya, menyembunyikan amal itu lebih baik berdasarkan ayat ini. (Tafsir Ibnu Katsir, 1:701).

Syekh Ibnu Utsaimin mengatakan, “Seseorang yang menceritakan amalan-amalan taat yang dilakukannya tidak terlepas dari dua keadaan:

Pertama, motivasi utama pelakunya adalah ingin dikatakan saleh dan orang baik serta memamerkan amal kebaikannya. Ini sangat berbahaya karena bisa membatalkan amalan tersebut. Allah Subhanahu wa Ta’ala melarang hambanya menyucikan diri-diri mereka dengan firmna-Nya, “Janganlah kalian sucikan diri-diri kalian, Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An-Najm: 32).

Kedua, motivasi dia melakukan hal itu adalah untuk menceritakan nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga orang-orang yang mendengar kabar tersebut darinya ikut terdorong untuk mencotoh apa yang mereka saksikan. Tentu saja menceritakan amalan pada saat ini adalah perbuatan terpuji, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan terhadap nikmat dari Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.” Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Barangsiapa di dalam Islam mencontohkan suatu perbuatan yang baik, maka baginya ganjaran seperti ganjaran orang yang mengamalkannya sampai hari kiamat.” (Nur ‘Ala Darb, 12:30).



Laporkan iklan?
Imam Ath-Thabary rahimahullah mengatakan, “Ada sebuah atsar (amalan generasi salaf) tentang keutamaan membaca Alquran dengan memperdengarkan suara dan ada pula atsar tentang melirihkan bacaan. Atsar ini dapat dikompromikan dengan cara, melirihkan bacaan lebih baik bagi siapa yang khawatir disusupi riya’ dan membaca dengan suara yang keras lebih baik bagi siapa yang tidak khawatir riya’ dengan syarat tidak mengganggu orang yang salat, tidur, atau yang lainnya.

Amal yang zahir (nampak) itu terkadang berpengaruh bagi orang lain, maksudnya orang lain bisa mendengarkan, memetik pelajaran, terpengaruh, atau sebagai syi’ar agama. Perbuatan ini juga bisa berpengaruh bagi orang yang membaca dengan keras tersebut; bisa membangunkan hatinya yang lalai, menghimpun semangatnya, mengusir rasa kantuk, dan menjadikan orang lain semangat untuk beribadah. Ketika seseorang memiliki salah satu dari motivasi ini, maka membaca dengan suara yang keras lebih baik dibanding dengan suara yang samar-samar.” (Tuhfatul Ahwadzi, 8:191).

Ilustrasi: www.ailehayati.com

Apabila menceritakan nikmat Allah termasuk menisbatkan keutamaan kepada Allah, pengakuan atas anugerah-Nya kepada hamba-Nya, pengakuan bahwasanya Dia Maha Dermawan lagi Maha Mulia, atau memberikan teladan kepada orang-orang untuk berbuat kebajikan sehingga setiap orang yang mencontohnya beramal ia juga medapatkan pahala sebagaimana orang tersebut, maka ini disyariatkan.

Namun sebaliknya, apabila hal itu dimotivasi untuk menyucikan diri, supaya jadi orang mulia, ingin dilihat dan didengar orang, mendapatkan kedudukan agar ditaati, yang demikian perkara yang tercela dan jelek.

Kedua, apabila seseorang menceritakan nikmat Allah dalam koridor yang disyariatkan, tetapi orang-orang tetap memujinya sehingga ia merasa tersanjung, namun di hatinya tidak terselip ingin dilihat dan didengar orang, maka hal ini termasuk kabar gembira yang Allah segerakan bagi orang-orang beriman.

Disegerakannya kabar gembira seorang mukmin apabila ia beramal saleh dengan mengharap wajah Allah. Orang-orang pun menghormatinya tanpa bergantung padanya dikarenakan amal saleh yang sering ia tampakkan. Ia pun tampak terhormat di hadapan orang dan dipuji dengan pujian yang baik. Ia pun kagum dengan kabar gembira ini.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Dzar radhiallahu’anhu ia mengatakan, “Ada yang mengatakan kepada rasulullah, ‘Apa pendapatmu jika seseorang yang beramal saleh, lalu orang-orang pun memujinya?’ Beliau bersabda, ‘Itulah kabar gembira yang disegerakan bagi orang yang beriman’. Wallahu ‘alam



Sumber:  Islampos
( Labels: ) Read more
0 comments

Apakah Boleh Membaca Al-Qur’an Hanya Latinnya Saja? Berikut Penjelasannya,,



Al-Qur'an Merupakan kita suci Agama Islam,,

SEPERTI yang sudah kita ketahui, bahwa mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW adalah kitab suci al-Qur’an. Kitab yang merupakan wahyu Allah SWT yang terjamin keasliannya hingga akhir zaman ini, turun dalam bahasa arab yang jelas, kepada manusia yang paling fasih, yaitu Nabi Muhammad SAW. Beliau pernah menyatakan bahwa dirinya adalah orang arab yang paling fasih. Ana afshahul arab.

Dalam perkembangannya, al-Qur’an tidak hanya ditulis dengan huruf Arab saja, melainkan telah dikonversikan ke tulisan latin. Permasalahan yang terjadi adalah apakah bolehkah membaca al-Qur’an dengan tulisan latin? Terutama bagi mereka yang tidak bisa membaca al-Qur’an dalam bahasa Arab?

Sebenarnya, tidak ada orang yang membaca Al-Quran dengan huruf latin kecuali dia buta aksara arab karena tidak mengaji. Cara ini sesungguhnya tidak dapat dierima. Bahkan cenderung malah menyesatkan. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Sebab karakter huruf arab sangat jauh berbeda dengan huruf latin. Bahkan bisa disebut semua huruf arab itu tidak ada padanannya dalam huruf latin.


Seperti contoh, tidak ada orang yang bisa menyebutkan huruf “syin” seperti dalam kata “Syajarah,” kecuali dia belajar dulu membunyikannya di depan seorang yang ahli membaca Al-Quran. Sebab huruf ‘syin’ itu punya karakter, sifat dan cara membunyikan yang spesifik, unik dan tidak ada padananya dalam bahasa lain.

Demikian juga tidak ada orang yang bisa menyebutkan huruf ‘ain seperti dalam kata ‘ibadah. Huruf ‘ain itu tidak bisa diwakili oleh koma, atau apostrop atau apapun. Karena huruf ‘ain itu punya karakter, sifat dan cara melafazkan yang teramat unik. Hanya orang yang belajar Al-Quran dengan talaqqi saja yang bisa melafazkan dengan benar.

Karena itulah, al-Quran tidak pernah diajarkan lewat tulisan dan huruf. al-Quran diajarkan lewat oral sistem atau langsung dilafalkan.

Sebaiknya, jangan membaca Al-Quran dengan mengeja huruf latinnya. Karena hal itu salah dan merusak bacaan. Bukan dapat pahala malah dapat dosa.

Sejatinya, kita sebagai pencari ilmu adalah mendatangi guru qiraah al-Quran dan belajar kepadanya. Baca al-Quran dengan makharijul huruf yang benar dan pastikan sifat-sifat huruf itu benar dipahami.

Hal yang harus diingat adalah jangan sekali-kali berpikir bisa membaca Al-Quran dengan cara otodidak. Al-Quran harus dipelajari lewat talaqqi, lewat seorang guru yang merupakan seorang qari.

Mudah Mudahan Kita Senantia Membaca Al-Quran dengan benar sehingga senantiasa mendapatkan Ridho dari Allah SWT,,

Aamiin ,,,
( Labels: ) Read more
0 comments

Inilah Yang harus Anda Lakukan Untuk menghadirkan Surga Dirumah Anda,,,.


Inilah Cara Menghadirkan Surga Dirumah Kita

Surga, siapa yang tidak menginginkannya. Namun, sekedar ingin tidaklah cukup tapi usaha yang sungguh-sungguh itulah yang menjadi kunci bagi hadirnya surga. Sebelum membahas surga sebenarnya kelak, mari kita mulai hadirkan surga itu dalam rumah tangga kita. Berikut tulisan dari Ummunaziha dari majalahsakinah tentang kiat menghadirkan surga dalam rumah. Semoga dapat menginspirasi.

Setelah bekerja seharian, keringat Fulan pun bercucuran. Hanya satu yang dia inginkan: segera tiba di rumah. Lalu bisa beristirahat, melepas penat. Saat pulang, baru sampai di pintu saja, rasa lelahnya sudah jauh berkurang. Istrinya yang setia, menyambutnya di pintu dengan senyum hangat. Anak-anaknya pun berteriak kegirangan, “Abi pulang… Abi pulang….” Begitu masuk rumah, segalanya sudah tertata rapi dan indah. Segelas teh hangat dan pisang goreng pun telah terhidang untuknya. Hem…nikmatnya….

Beruntunglah Fulan, memiliki rumah yang menyenangkan. Pantas saja dia selalu merindukan rumahnya, karena di situlah “surganya”.

Bersyukurlah, bila Anda seberuntung Fulan. Memiliki istri salehah, anak-anak yang lucu, dan rumah yang menyenangkan. Anda layak berkata, “ Baiti jannatii (rumahku surgaku).”

Sungguh, di zaman yang makin canggih seperti saat ini, sangat banyak orang yang tak seberuntung Fulan. Rumah hanya dijadikan tempat “numpang tidur”, karena aktivitas di luar rumah justru lebih banyak. Pergi subuh, pulang jam sembilan malam, sudah biasa. Konon, semua itu demi karir dan tuntutan kebutuhan.

Suami-istri sangat jarang memiliki waktu bersama di rumah. Anak-anak juga jarang bertemu dengan ayahnya. Saat ayahnya berangkat kerja, mereka belum bangun. Ketika ayahnya pulang, mereka sudah tidur. Istri pun mencari “kesenangan” sendiri dari orang lain, karena tidak mendapatkan kesenangan dan ketenangan dari suaminya. Hubungan antara suami dan istri menjadi renggang, dan pertengkaran pun tak terhindarkan. Semua saling menyalahkan. Masing-masing jadi tak betah di rumah. Bagi mereka, rumah ibarat neraka dunia. Na’udzubillaah min dzaalik.

Kalau kita disuruh memilih antara surga dan neraka, tentu semuanya menginginkan surga. Di dunia, juga di akhirat. Sebagaimana kita selalu berdoa, agar diberi kehidupan yang baik dan bahagia, di dunia maupun di akhirat, dan dijauhkan dari api neraka. Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wafil aakhirati hasanah, waqinaa ‘adzaabannaar.

Di akhirat, surga menjadi hadiah bagi manusia yang beriman dan bertakwa semasa hidupnya. Beragam kenikmatan ada di sana. Allah telah menciptakan dan melengkapi surga itu dengan berbagai hal untuk kesenangan manusia.

Bagaimana dengan surga dunia? Ia pun tidak akan tercipta dan kita rasakan secara otomatis, tanpa usaha. Kalau mau berusaha, kita bisa menghadirkannya di rumah kita. Betapa membahagiakan, bila baitii jannatii, bukan sekadar impian.

APA SAJA KIATNYA?

Berikut ini beberapa kiat yang bisa kita lakukan, untuk menghadirkan surga di rumah kita.

1. Milikilah sebaik-baik perhiasan dunia

Sebaik-baik perhiasan dunia ialah wanita shalihah. Dialah bidadari surga dunia. Dialah permaisuri di rumah kita. Siapa pun yang menginginkan rumahnya seindah surga, harus memilikinya.

Karena itu, kepada para lelaki, jangan pernah salah memilih calon permaisurimu. Kesalahan dalam memilih istri akan berakibat fatal bagi rumah tanggamu. Bisa jadi, bukan kebahagiaan yang akan kau dapat, tetapi neraka dunia. Nikahilah wanita yang salehah, agar bisa engkau jadikan partner setia untuk membangun surga dunia.

Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik wanita adalah jika kamu memandangnya dapat membuatmu senang, jika kamu menyuruhnya maka dia selalu taat, jika kamu memberinya (uang) maka dia akan menggunakannya untuk kebaikanmu, jika kamu pergi maka dia akan menjaga dirinya dan hartamu.”(Riwayat An-Nasa’i)
Wanita seperti itulah, yang akan bisa mendatangkan surga di rumahnya.

2. Perhatikan kebersihan, kerapian, dan keindahan rumah

Surga tak mungkin hadir, di rumah yang mirip kapal pecah. Kotor dan berantakan di sana-sini. Rumah seperti itu, juga tidak akan mendatangkan ketenteraman di hati penghuninya. Hanya akan membuat sumpek dan tak betah.

Untuk menciptakan rumah seindah surga, maka para penghuninya harus kompak dalam menjaga kebersihan, kerapian, dan keindahan rumah.

Bersihkan rumah setiap hari. Hilangkan kebiasaan membuang sampah sembarangan. Sediakan tempat sampah di sudut dapur. Untuk interior dalam rumah, tatalah seapik dan serapi mungkin. Biar pun perabotan rumah kita sangat sederhana, namun bila ditata dengan rapi, tentu akan tampak lebih serasi dan indah.

Jangan pernah menunda membereskan segala sesuatu. Misalnya, sehabis makan, usahakan segera mencuci perabotnya agar tidak menumpuk. Kalau piring dan gelas kotor dibiarkan menumpuk, akan mengganggu pandangan, dan membuat kita semakin malas membereskannya. Selain itu, akan mengundang binatang-binatang seperti semut, tikus, atau kucing untuk mendekat.

3. Hiasi diri dan anak-anak dengan akhlakul karimah

Rumah mewah tidak akan membahagiakan bila para penghuninya tidak menghiasi diri dengan akhlakul karimah. Karena itu, suami-istri harus berusaha untuk memperbagus akhlaknya, serta mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik.

Seorang suami hendaknya membiasakan diri untuk bercakap-cakap dengan lemah lembut, tidak main bentak pada anak maupun istrinya. Demikian pula sebaliknya. Ingatlah sabda Rasulullah bahwa sebaik-baik suami adalah yang paling baik terhadap keluarganya.

4. Jaga keluarga agar tidak kelaparan

Seorang anak akan mudah rewel dan marah-marah, bila sampai kelaparan. Juga seorang suami atau istri, emosinya akan mudah tersulut bila ia dalam keadaan lelah dan lapar. Karena itu, suami harus bisa memberikan nafkah yang mencukupi, agar keluarganya tidak sampai kelaparan.

Pun seorang istri, harus mampu menghidangkan masakan lezat bagi suami dan anak-anaknya. Masakan lezat, tidak harus diolah dari bahan yang mahal. Ubi rebus pun bisa jadi makanan lezat, bila dihidangkan bersama teh hangat, dan dinikmati bersama-sama. Kebersamaan itu akan menurunkan berkah dari langit, dan membuat makanan sederhana jadi lebih istimewa.

5. Bersikaplah qana`ah

Sikap qana`ah, adalah sikap menerima dan mensyukuri apa yang telah dianugerahkan  Allah pada kita. Seberapa pun rezeki yang Allah berikan, harus selalu kita syukuri. Barangsiapa yang bersyukur maka Allah akan menambah nikmat-Nya, dan barangsiapa kufur nikmat maka Allah akan mengazabnya.

Agar kita lebih mudah bersyukur, maka perhatikanlah sabda Rasulullah, “Lihatlah kepada orang yang berada di bawah kalian (dalam urusan dunia), dan jangan melihat kepada orang yang di atas kalian (dalam urusan dunia). Hal ini lebih layak agar kalian tidak meremehkan nikmat-nikmat Allah atas kalian.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

6. Hindari konflik berkepanjangan

Bila suatu saat terjadi konflik di antara suami dan istri, maka Anda berdua harus berusaha untuk segera meredamnya. Jangan ragu atau malu untuk mengakui kesalahan, atau meminta maaf lebih dulu, demi keharmonisan rumah tangga.

Biasakanlah mengucapkan kata “tolong”, “maaf”, dan “terima kasih” dalam berinteraksi dengan seluruh anggota keluarga.

7. Jauhkan setan dari rumah kita

Agar setan menjauh dari rumah kita, maka semarakkanlah rumah dengan zikir dan bacaan al-Quran. Jangan pernah lupa untuk membentengi diri dan keluarga dengan zikir pagi dan petang. Jangan pula menjadikan rumah kita seperti kuburan, yang sepi dari bacaan al-Quran. Rumah yang tak pernah dibacakan zikir dan kalamullah di dalamnya, akan sangat disukai oleh setan.

Selain itu, jauhkanlah rumah kita dari gambar-gambar makhluk bernyawa. Gambar-gambar itu sangat dibenci Allah dan Rasul-Nya, dan sangat disukai oleh setan.

Bagi yang memiliki televisi, gunakan hanya untuk melihat tayangan yang bermanfaat.

8. Hiaslah rumah atau halamannya dengan sesuatu yang menyejukkan

Tanamlah berbagai pohon perindang, atau bebungaan, yang akan menyegarkan dan menyejukkan. Suasana teduh, asri, dan indah akan tercipta, sehingga membuat kita makin betah tinggal di rumah.

Mudah-mudahan kita bisa menghadirkan surga di rumah kita. Aamiin



Sumber : muslimahcorner.com
( Labels: ) Read more
0 comments

Subhanallah!!!! Baginda Nabi Muhammad SAW Memastikan Surga Bagi Yang Membaca Surat Ini.....




Dunia merupakan persinggahan sementara yang akan dilalui manusia sebelum
menuju akhirat yang kekal. Surga neraka akan menjadi dua tempat yang akan dituju berdasarkan amal baik atau keburukan yang dilakukan selama hidup di dunia.

Dua tempat ini memang menjadi urusan gaib namun wajib dipercayai oleh Umat Muslim. Namun surga menjadi tempat yang begitu diinginkan manusia. Melalui Nabi Muhammad SAW, Allah SWT menyampaikan amalan-amalan untuk mencapai tempat terindah tersebut.

Ternyata membaca salah satu surat dalam Alquran ini juga menjadi amalan yang besar untuk meraih surga. Bahkan Rasulullah SAW mengharuskan surga bagi yang membaca surat pendek tersebut. Apa surat
tersebut dan bagaimana kandungannya sehingga rahmat Allah sedemikian besar bagi mereka yang membaca surat tersebut? Berikut ulasannya.

Adalah surat Al Ikhlas yang membuat manusia wajib masuk surga. Surat ini merupakan surat ke 112 dalam al-Qur'an ini berisi kandungan tentang memurnikan keesaan Allah. Hal ini dijelaskan Nabi Muhammad


SAW yang diriwayatkan dalam Hadist Riwayat Imam Ahmad.

“Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu sesungguhnya Nabi sallallahu’alaihi wa sallam mendengar seseorang membaca ‘Qul Huwalllahu Ahad (Al-Ikhlas). Maka beliau bersabda, “Telah diharuskan baginya?" Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah apa yang diharuskan baginya."Beliau bersabda, “Diharuskan baginya masuk surga.” (HR. Imam Ahmad, 7669).

Dalam sebuah riwayat juga dijelaskan bagaimana keutamaan surat yang satu ini. Dari Aisyah Radhialahu anha, Nabi Muhammad SAW pernah mengutus seseorang pada suatu peperangan.  Seseorang tersebut kerap membaca surat dari Al-Quran untuk para sahabatnya dalam salat dan mengakhiri surat-surat tersebut dengan ‘Qul Huwallahu Ahad’.

Hal ini ternyata diceritakan oleh para sahabat kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda, “Tanyakan kepadanya, kenapa dia dia melakukan hal itu. Kemudian mereka menyanyakan kepadanya. Kemudian dia menjawab, “Karena ia termasuk sifat Ar-Rahman dan saya senang membacanya." Maka Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Beritahukan kepadanya bahwa Allah mencintainya." (HR. Bukhari, no. 6827).

Seluruhnya isi surat ini  intinya mengacu pada  penggambaran sifat-sifat Allah di mana Allah itu Esa (Al-Ikhlas 112:1), segala sesuatu tergantung pada-Nya (Al-Ikhlas 112:2), tidak beranak dan diperanakkan (Al-Ikhlas 112:3), dan tidak ada yang setara dengan Dia (Al-Ikhlas 112:4).

Meski surat ini sangat pendek,namun memiliki keutamaan bagi siapa saja yang membacanya. Untuk itu, mari gemar membaca surat Al Ikhlas.

Sumber: Log.viva.co.id
( Labels: ) Read more
0 comments

Beginilah Kehidupan Istri Siyono Dan Ke Lima Anaknya, Semenjak di Tinggal Suaminya


bu fida

Hari Kamis kemarin, Bu Fida (Suratmi‬), istri alm. Siyono menyampaikan bahwa ia telah mengajak kelima anaknya ke makam. Ia percaya anak-anaknya siap menerima apapun kondisi yang harus dijalani, meskipun Ibrahim dan Hilmi (anak ke-4 & 5) masih sering menanyakan ayahnya, dan Fatimah (anak pertama) masih kelihatan murung.

Hilmi sering bertanya, ”Mi, Abah awah?, Abah awah”? (Mi, Abah ke sawah? Abah ke sawah?) katanya sambil menunjuk arah sawah, meminta Umminya mengantarkan dia ke sawah menjemput Abah.
Ibrahim sering bertanya, “Mi, Abah kok ora mantuk-mantuk, Kapan mantuk Mi?” (Mi, Abah kok nggak pulang-pulang? Kapan pulang Mi?) Rosyidah dan Isa (anak ke-2 & 3) tampak lebih tegar, sementara sejuta tanya pasti bergelayut di benak Fatimah, si anak sulung, “Mengapa abahku dibunuh?” “Mengapa Abahku yg baik dibilang penjahat sama koran dan TV?” “Mengapa? Mengapa?Mengapa?”

“Saatnya saya bicara sama anak-anak Bu,” Kata Bu Fida. Hari Selasa, ia mengajak anak-anaknya ke makam. Bu Fida bicara pada anak-anaknya di depan makam:
“Anak-anakku, Abah sekarang sudah tidur, sudah tenang, dan sudah bahagia. Jadi anak-anak tidak boleh bersedih.”
“Abah sudah di surga, jadi tidak kembali lagi kesini. Ibrahim dan Hilmi tidak usah lagi menanyakan Abah ya?”
Ibrahim bertanya, “Abah ora mantuk Mi?” (Abah nggak pulang Mi?).
Bu Fida menjawab, “Ora Mas, Abah ora mantuk” (Tidak Mas, Abah tidak pulang)

Entah apa kemudian yang dirasakan Ibrahim dan apa yang ada dalam pikiran anak 4 tahun ini, waktu yang akan menjawab.
———–
Demi Allah…

Bu Fida (Suratmi) benar-benar Ibu yang cerdas, penuh keyakinan dan iman. Ia bukan psikolog, psikiater atau konselor, namun ia sudah menjalankan proses trauma healing untuk anak-anaknya, ia mengikis post traumatic syndrome disorder ( ‪#‎PTSD‬ ).

#1. Ia membantu anak-anaknya menghilangkan bayangan peristiwa traumatis.
#2. Ia selalu mengajak anaknya berpikir positif.
#3. Ia menghindarkan anaknya dari perasaan tidak berdaya.
#4. Ia tidak emosional dan mengajarkan anaknya mengelola emosi.
#5. Ia tidak mengisolasi diri meski berduka, ia ajarkan pula anaknya demikian.

#6. Ia membangun harapan masa depan yang cerah bagi anak-anaknya.
———–
Siapapun yang melihat ketegaran Bu Fida pasti akan mengatakan “wah, bojone Siyono sangat pemberani.” *masyarakat umum berkomentar.

Satu hal yang selalu ia lakukan adalah melakukan sholat istikharah sebelum mengambil keputusan dan meyakini apapun kemantapan hatinya.

“Saya sudah sholat istikharah bu, hati saya menolak untuk tanda tangan, jadi saya tidak tanda tangan meski semua orang termasuk aparat & keluarga mendorong saya untuk tanda tangan. (*tidak menuntut densus)
”Saat itu saya benar-benar sendiri, Allah yang selalu ada.”
‪#‎Istikharah‬
Di masalah yg lain…
“Saya sudah sholat istikharah bu, hati saya mantap menuntut keadilan atas suami saya, saya yakin harus ada autopsi
Keputusan penting lain…
“Saya sudah sholat istikharah bu, hati saya sudah yakin tidak akan membuka rekening bank, meskipun banyak simpatisan yang meminta rekening supaya memudahkan mereka membantu kami sekeluarga.”

Bu Fida mengatakan ia sangat menghargai para pihak yang sudah membantunya, baik itu moral maupun material, tapi…
Ia ingin meluruskan niat perjuangan…
…jangan sampai kemudian dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu.

“Supaya barokah Bu…”
“Rejeki sudah diatur oleh Allah, tidak perlu risau memikirkannya, kita hanya perlu ikhtiar menjemput Rizki yang halal.”
———–
Tiga hari setelah autopsi, Bu Fida sudah beraktivitas seperti biasa, ia belanja di tukang sayur dan menyabit rumput di ladang.
“Kambing-kambing dan Sapi-sapi harus diberi makan Bu, simbah mengurus sawah, dan saya yang mengurus ternak.” katanya.

Ibu-ibu tetangga yang menemuinya sedang belanja sayur dan menyabit rumput selalu memeluknya menyampaikan rasa simpati…
“Maaf Mbak Fida, belum sempat berkunjung, dulu kami takut kalau sekarang kami sungkan, banyak tamu dari jauh di rumah mbak Fida.”
———–
Sepenggal kisah Bu Fida, #Suratmi, perempuan desa, hafidzah, satu-satunya keluarga korban densus yang berani mencari keadilan.
———–
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka…
(QS 8:2)
( Labels: ) Read more
Best viewed on firefox 5+
Copyright © 2011